Halo semuanya! Aku, Vivi Yunika, adalah seorang pejuang kanker limfoma. Saat ini, aku sudah selesai menjalani pengobatan siklus ke-2. Tulisan ini banyak membahas tentang kondisiku sebelum, sesudah, dan tentunya saat imunoterapi dilakukan. Tulisan kali ini dibawa santai aja, ya! Aku ada bahas tentang botak juga, loh~
Meraih Mimpi dengan Berapi-Api di Sela-Sela Kemoterapi Bersama ASUS OLED
Tangan mungil itu sibuk menggerakkan pena ke kiri dan ke kanan, merangkai kata demi kata. Ia tak peduli walaupun saat itu tulisannya masih acak-acakan—baik dari bentuk huruf yang masih berantakan hingga ke substansi tulisan yang masih perlu banyak dibenahi. Tertuang seluruh ide yang terlintas di benaknya, walau lebih banyak berbentuk cuplikan-cuplikan cerita yang tak selesai.
Menerobos Dinding P2P Lending Bersama Modal Rakyat: Ini Dia Tips agar Keuntungan Tak Lagi Tipis
“Helo, helo! Gimana kabarnya? Apakah sedang bersantai? Sibuk nyiapin tahun baruan? Udah bikin resolusi tahun barunya?” Seperti itulah pertanyaan yang dilontarkan salah satu sahabatku tempo hari. Kami yang berbincang via aplikasi WhatsApp itu sibuk membahas soal resolusi tahun 2022. Maklum, tak terasa kini kita sudah tiba di penghujung tahun 2021. Tak ada salahnya untuk rehat sejenak dari aktivitas, lantas mengambil secarik kertas dan sebatang pulpen, menuliskan wishlist untuk tahun depan.
Asuransi sebagai Amunisi: Bukan Sensasi, Tetapi Proteksi bagi Segala Situasi
JEDER! Bak disambar geledek, hidupku serasa runtuh. Dunia seperti meledek, melihatku terjatuh. Kehidupanku mendadak mandek, seakan masa depan tak lagi utuh. Aku masih setengah tak percaya saat membaca hasil pemeriksaan kesehatanku kala itu. Semuanya bermula di tahun 2017, saat aku baru saja menginjak usia 17 tahun. Tak terduga, aku mendapat kado sweet seventeen yang tidak ada manis-manisnya sama sekali: sebuah benjolan di leher. Tak hanya itu, kondisi kesehatanku mulai menurun. Tubuhku setiap hari nyeri. Aku juga sering demam tinggi.