Kenangan Bersama Laptop Pertama
Mampus.
Itulah satu kata yang terucap dalam hatiku saat mendapati laptop yang kugunakan sudah tak bisa diajak kerja sama lagi. Laptop itu adalah laptop pertamaku yang diboyong pulang pada tahun 2012. Saat itu, aku baru naik ke bangku SMP. Aku butuh laptop untuk mengerjakan tugas sekolah. Masih teringat di benakku saat aku terpaksa harus pergi ke warnet untuk mengerjakan slide pelajaran Matematika. Akunya sedang berusaha konsentrasi ngerjain PowerPoint, eh anak yang duduk di sebelahku malah teriak-teriak sambil main game online. Aduh, pusing jadinya. Maka dari itu, orang tuaku pun membelikanku laptop.
Kisahku bersama cinta laptop pertama harus kandas setelah 7 tahun bersama. Pada tahun 2019, laptopku sekarat. Aku sudah pernah me-reset data laptop ke pabrikan, berharap bisa seperti baru lagi. Akan tetapi, apa mau dikata, laptop dengan RAM 2 GB tersebut tak lagi mampu menyanggupi apa yang kubutuhkan. Bahkan, untuk scroll saja, laptop tersebut butuh waktu lama untuk bereaksi. Akibat laptop bermasalah, aku jadi susah untuk produktif.
Aku dan Laptop, Sama-Sama Penyakitan
Keluargaku merupakan keluarga yang sederhana dalam urusan ekonomi. Gadget masih bagus, tetapi mau beli yang baru? Mimpi. Keluarga kami hanya membeli gadget baru jika yang lama sudah benar-benar rusak. Itu pun biasanya kalau rusak, pasti dicoba perbaiki dulu. Sama seperti apa yang kualami bersama laptop pertamaku.
Sejak tahun 2017, aku divonis sakit kanker limfoma. Tak hanya aku yang mulai sakit, laptopku pun mulai sakit-sakitan. Respons lelet, mau buka aplikasi apa pun lambatnya minta ampun. Aku sudah mencoba berbagai cara untuk mengobatinya, tetapi hasilnya nihil. Kisahnya sama sepertiku. Aku juga mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan kankerku, mulai dari minum obat dari dokter, mencoba pengobatan herbal, sampai pergi ke dukun (serius, aku pernah mandi kembang!).
Pada pertengahan tahun 2019, aku akhirnya mendapatkan pengobatan kanker berupa kemoterapi. Saat itu, aku harus berhenti kuliah karena kondisi fisik yang tak memungkinkan. Berhubung aku gabut di rumah, aku pun mulai membuat blog dan mulai aktif menulis. Aku sering membagikan kisah kankerku dan sering pula mengikuti lomba menulis. Lumayan, uang hasil menang lomba setidaknya bisa menambah dana berobatku.
Oh ya, di awal tadi sudah kubilang bahwa laptopku ini sudah berkarat, eh, sekarat. Laptop ini lelet minta ampun. Contohnya, aku arahkan kursor ke kiri, beberapa detik kemudian kursornya baru bergeser. Bahkan, butuh waktu cukup lama baginya untuk sekadar loading Microsoft Word. Aku jadi tak bisa produktif untuk menulis. Padahal, aku dan laptop itu seakan tak terpisahkan. Bahkan, kalau disuruh memilih antara laptop dan smartphone, aku dengan tegas memilih laptop.
Laptopku benar-benar tak bisa lagi dipakai dengan normal. Aku butuh laptop baru. Akan tetapi, aku tak punya uang untuk membelinya. Saat itu, keluargaku juga kelimpungan membiayai pengobatan kankerku, mana mungkin aku minta uang untuk beli laptop baru? Jadilah dengan laptop yang sudah lambat seperti siput, aku mencoba untuk tetap mengelola blog dan mengikuti lomba artikel. Meskipun lebih banyak kalah daripada menangnya, akhirnya aku bisa mengumpulkan dana untuk membeli laptop baru.
Memilih Laptop dengan Tepat
Kenapa hidup itu penuh dengan masalah? Masalah pertama, laptopku perlu diganti, tetapi aku tak punya dana. Giliran dana sudah ada, masalah kedua muncul: mau beli laptop apa? Memilih laptop itu tidak semudah memikirkan mau makan apa nanti sore. Butuh banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk meminang laptop, terutama memikirkan bahwa laptop merupakan gadget yang akan digunakan dalam jangka waktu cukup lama, sesuai dengan moto hidup keluargaku, “Ganti gadget hanya jika rusak!”
Bagi teman-teman yang saat ini sedang bingung juga untuk memilih laptop yang tepat, ini dia beberapa tips yang kupraktikkan saat membeli laptop baru:
Perhatikan Ukuran Laptop
Sesuaikan ukuran laptop dengan kebutuhanmu. Kalau kamu sering bepergian, laptop dengan layar ukuran 10 hingga 14 inci bisa jadi pilihan. Soalnya, laptop dengan layar berukuran di atas 14 inci (misalnya 15,6 inci atau bahkan 17,3 inci) ukurannya bisa segede gaban dan pasti sulit untuk muat di dalam tas.
Pilih Memori Penyimpanan Terbaik
Memori penyimpanan laptop terdiri dari 2 jenis, yakni HDD (Hard Disk Drive) dan SSD (Solid State Drive). Ternyata, SSD punya kecepatan yang lebih tinggi dari HDD. Contohnya, jika membandingkan kecepatan (bukan batas penyimpanan) dari HDD 1TB versus SSD 512GB, maka yang menang adalah SSD 512GB. Meskipun begitu, untuk kapasitas media penyimpanan, tentu saja yang menang adalah ukuran 1TB jika dibandingkan dengan 512GB.
Perhatikan RAM Laptop
Jika tadi sudah membahas memori penyimpanan, maka selanjutnya kita bisa memperhatikan RAM (Random Access Memory) laptop. Bagi yang belum tahu, data akan dibaca dan disimpan dalam RAM untuk sementara waktu. Selama laptop belum dimatikan, data bisa lebih cepat diakses saat program masih berjalan. Semakin besar RAM, semakin cepat pula laptop bisa diajak ngebut.
Seperti kisahku tadi, laptop yang kugunakan dulu punya RAM hanya 2GB. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan RAM menjadi lebih tinggi. RAM laptop lamaku tak lagi bisa mengakomodasi kebutuhan dalam menjalankan aplikasi. Maka dari itu, pilihlah laptop dengan RAM yang mencukupi.
Daya Tahan Baterai
Baru dipakai beberapa jam, laptop sudah perlu dicas lagi? Menyebalkan. Daya tahan baterai memang menjadi salah satu hal yang sangat penting. Bayangkan jika kita sedang bepergian dan lupa membawa charger, pastinya penggunaan laptop jadi tak bisa lama-lama. Selain itu, rasanya risi juga jika harus sebentar-sebentar mengecas laptop. Lebih baik, pilihlah laptop dengan daya tahan baterai yang lama.
Website Rekomendasi Laptop
Usai mengetahui tips memilih laptop, tentu kita perlu mencari informasi tentang laptop yang beredar di pasaran. Apa kamu tipe orang yang langsung pergi ke toko laptop, ataukah kamu merupakan orang yang searching-searching dulu sebelum berangkat? Aku sarankan, sebaiknya sobat melakukan research terlebih dahulu sebelum pergi berbelanja. Dengan melakukan pencarian sebelum membeli, tentu kita bisa mendapatkan laptop terbaik sesuai dengan kriteria yang kita inginkan.
Nah, kalau kamu butuh rekomendasi website yang terpercaya dalam memberi informasi, kamu bisa coba cek-cek website carisinyal.com. Tidak hanya menyediakan informasi soal laptop, situs ini juga membahas segala hal mengenai gadget, mulai dari smartphone, tablet, hardware, hingga aksesoris gadget. Tak lupa pula, Carisinyal turut menyediakan artikel seputar aplikasi, game, tips dan trik, hingga review beragam produk.
Telah berkiprah sejak tahun 2013, situs ini punya konten yang jumlahnya sudah tak terhitung lagi. Tiap kontennya juga sangat lengkap dan informatif, dibalut dengan bahasa yang mudah dimengerti untuk orang awam sekalipun. Website-nya juga punya tampilan antarmuka yang clean dan simpel, jadinya kita bisa betah berlama-lama di situs ini.
Aku, Laptop, Kanker, dan Umur Panjang
Setelah membaca-baca artikel dari Carisinyal.com, akhirnya berhasil aku memboyong pulang laptop impianku, yakni laptop HP 14S-CF1051TU. Laptopku ini sudah bertipe SSD, layarnya 14 inci, RAM berukuran 4GB, sudah punya backlit keyboard, dan yang pastinya harga sesuai budget-ku saat itu, yakni 4 jutaan. Benar-benar sesuai impianku!
Saat mengetik artikel ini, aku juga masih menggunakan laptopku ini. Berkat rekomendasi dari Carisinyal.com, aku bisa mendapatkan laptop dengan kemampuan mumpuni dan harga ramah di kantong. Sekarang, terhitung sudah 2 tahun aku bersama dengan laptop ini, dan sampai sekarang masih tak ada kendala sedikit pun. Semenjak membeli laptop baru, aku jadi bisa produktif lagi.
Saat ini, aku masih berjuang melawan kanker. Meskipun aku masih sakit, untungnya laptopku yang saat ini tidak ikut-ikutan sakit. Dengan adanya laptop ini, aku bisa mengikuti lomba menulis sekaligus membuat artikel tentang pengalamanku menghadapi kanker. Aku berharap, kami—aku dan laptop—bisa berumur panjang. Oh ya, terakhir, aku juga ingin mengucapkan semoga panjang umur untuk Bacaterus Digital Media, media jaringan yang membawahi Carisinyal. Soalnya, ternyata, Bacaterus Digital Media sedang berulang tahun yang ke-8, loh! Selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan semoga sukses selalu!
Saya baru baca blognya ini, pengalamannya cukup menarik, terimakasih ulasannya juga yah.
😀 terima kasih sudah berkunjung