Cerita Penuh Derita
Internet lelet, bahkan macet.
Parahnya, deadline sudah mepet.
Pret.
Kejadian menyebalkan tersebut sering aku alami saat sedang membuat artikel lomba. Tulisan sudah selesai diramu, infografis sudah selesai didesain, eh, giliran mau diunggah, internet malah mendadak jelek. Aku langsung ketar-ketir, jantung dag dig dug tak menentu. Kalau sampai lewat deadline, sia-sialah perjuanganku menulis artikel tetapi enggak sempat submit. Ini sih jadinya kalah sebelum berperang.
Teman-teman, jangan tiru kebiasaanku ini, ya. Dapat dibilang, aku adalah seorang pejuang deadline. Umumnya, aku baru mengumpulkan artikel lomba di detik-detik terakhir tenggat lomba. Bukannya aku malas atau apa, tetapi ada hal yang membuatku tak bisa selalu dalam kondisi prima.
Ini semua terjadi semenjak aku didiagnosis kanker. Kondisi kesehatanku menurun drastis. Tubuhku melemah. Aku sering demam tinggi dan menggigil. Ujung-ujungnya, aku hanya menghabiskan waktu dengan rebahan. Amunisi rebahanku yakni pakaian tidur, sweater, celana panjang tebal, sarung tangan kain, hingga kaus kaki. Tak lupa, aku juga berbalut selimut hingga tiga lapis. Persis seperti gulungan hot dog.
Sesungguhnya, aku kerap berburu lomba blog dan membuat planning waktu pengerjaan. Sayang sekali, akibat sering sakit, waktuku terbuang sia-sia. Jadwal pun jadi keteteran. Pada akhirnya, ketika aku sudah lebih sehat, aku hanya bisa ngebut membuat artikel. Sayangnya, menjadi deadliner ini sangat berisiko.
Berburu Internet ke Seluruh Penjuru
Setiap orang, tak terkecuali aku, tentu saja mendambakan internet yang cepat. Dewasa ini, internet sudah menjadi nadi dari aktivitas sehari-hari. Bisa dibilang, hampir semua aktivitas kita bisa dengan mudah dilakukan melalui internet. Apalagi, akibat pandemi COVID-19 yang melanda sejak akhir tahun 2019, penggunaan internet semakin melonjak.
Selain pernah gagal ikut lomba gara-gara internet mendadak lelet di jam-jam terakhir pengumpulan, internet yang lambat ini juga memengaruhi kegiatan sehari-hariku. Aku yang menjalani kuliah online kadang ‘terlempar’ keluar dari aplikasi meeting online karena internet yang tak stabil. Tentu saja ini annoying banget. Bahkan, pernah satu kali, internetku mendadak melambat sampai setengah jam. Padahal, aku sedang kuliah online. Konsekuensinya, aku pun dianggap absen karena sempat menghilang dari kelas dalam waktu yang cukup lama.
Sempat beberapa kali, temanku bertanya mengapa aku masih menggunakan internet dari data seluler, tidak menggunakan WiFi. Soalnya, katanya WiFi punya jaringan yang lebih stabil dan cepat. Sebenarnya, aku ingin, sih, memasang WiFi, namun ada kisah kecil yang membuatku sampai sekarang masih mengandalkan koneksi dari SIM card.
Tentu teman-teman ketahui, WiFi atau Wireless Fidelity merupakan teknologi jaringan tanpa kabel yang memungkinkan gadget untuk mengakses internet. WiFi biasanya diletakkan di satu tempat saja dan tidak dapat dibawa-bawa. Nah, faktor ini awalnya membuatku mengurungkan niat menggunakan WiFi. Soalnya, dulu, di rumahku hanya aku sendiri yang menggunakan internet. Orang tuaku tergolong gaptek. Kalau memasang WiFi, biayanya justru lebih besar daripada menggunakan data seluler biasa.
Sejak beberapa waktu lalu, orang tuaku sudah level up dan mulai belajar cara mengoperasikan smartphone. Sekarang, mereka punya kebiasaan baru: menonton video di YouTube. Ketika sudah bisa bersantai usai pulang kerja, pasti mereka berdua membuka kanal video tersebut. Ayahku paling sering buka video jokes bapak-bapak (yang bagiku garing banget), sementara ibuku akhir-akhir ini malah suka nonton FTV hidayah yang ceritanya ujung-ujung pasti ada azabnya.
Sebenarnya, aku tak mempermasalahkan apa tontonan mereka. Namanya juga mau mencari hiburan. Masalahnya, keduanya punya kebiasaan buruk yang sama! Sering kali, mereka tertidur dengan kondisi video yang masih terputar. Parahnya, kualitas videonya juga sering berubah sendiri menjadi auto, jadinya mereka menonton video dengan resolusi super tinggi, misalnya 1080p, bahkan pernah resolusi 4K. Pantas saja kuotaku sering kebobolan!
Karena permasalahan internet yang kadang lelet serta kuota yang tak mencukupi, aku pun berencana pasang WiFi saja di rumah. Atas dasar inilah, aku mulai melakukan research di internet, tanya sana-sini, dan didapatlah satu jawaban tentang penyedia WiFi yang bagus: kenapa tidak IndiHome saja?
IndiHome, WiFi Sejuta Umat
Tak salah jika kukatakan bahwa IndiHome adalah layanan penyedia WiFi sejuta umat. Jumlah penggunanya yang mencapai lebih dari 8,3 juta pelanggan membuatnya menjadi provider WiFi terbesar di Indonesia. Jangkauannya juga sudah mencakup ke seluruh pelosok daerah. Bisa dibilang, IndiHome memang internetnya Indonesia. Dapat terlihat juga bahwa IndiHome turut membangun kedaulatan digital di Indonesia dengan terus berusaha memperluas pelayanannya. Adapun IndiHome memakai jaringan berbasis fiber optik yang tahan gangguan cuaca. Dengan jaringan yang stabil, tak ada lagi halangan bagi kita untuk menikmati internet cepat.
Lakukan Aktivitas Tanpa Batas Bersama IndiHome
Dengan banyaknya opsi paket yang ditawarkan oleh IndiHome, kita bisa melakukan aktivitas tanpa batas. Tanpa kendala jeleknya sinyal atau kecepatan internet, tentu kita bisa melakukan kegiatan dengan lancar jaya. Ada banyak sekali hal yang bisa kita lakukan jika menggunakan IndiHome, mulai dari yang produktif sampai aktivitas yang bersifat refreshing.
Belajar Online
Semenjak pandemi, pembelajaran dilakukan secara jarak jauh. Pembelajaran via daring ini mengharuskan pelajar dan tenaga didik memiliki internet yang bagus. Tanpa koneksi internet yang mumpuni, tentunya proses pembelajaran akan terganggu. Bayangkan kalau internetnya delay, penjelasan guru malah jadi terdengar goyang patah-patah. Konsentrasi belajar pun jadi buyar. Nah, dengan WiFi IndiHome yang stabil, semua itu pastinya tak akan dialami lagi. Belajar jadi lancar, ilmu pun bisa terserap dengan baik.
Nonton Webinar
Rasa-rasanya, sebelum pandemi melanda, seminar online itu jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari. Akan tetapi, semenjak pandemi, webinar jadi berjamuran di mana-mana. Bahkan, dalam satu hari yang sama, bisa ada belasan webinar yang diadakan oleh penyelenggara yang berbeda-beda, tentunya dengan topik yang berbeda pula. Dengan WiFi dari IndiHome ini, kita bisa merdeka nonton webinar.
Ikut Kursus Online
Belajar tak harus melalui lembaga pendidikan formal seperti sekolah atau perguruan tinggi. Kita juga bisa belajar dengan mengikuti kursus. Saat ini, kursus online juga sudah semakin banyak tersedia. Kita bisa menambah skill yang dimiliki, mulai dari mengenai digital marketing, desain, pemrograman, kursus bahasa, dan masih banyak lagi.
Membuat Konten
Seiring perkembangan teknologi, jumlah content creator meningkat drastis. Dari yang awalnya hanya sekadar hobi, content creator kini kerap dijadikan mata pencaharian utama. Mulai dari blogger, YouTuber, hingga influencer di media sosial, semuanya butuh koneksi internet untuk membuat dan mengunggah konten. Content creator pun dapat beraktivitas tanpa batas dengan adanya internet yang mumpuni.
Menonton Film
Melalui layanan IndiHome TV, kita bisa menonton beragam tayangan yang seru dan up to date. IndiHome TV mempunyai banyak keunggulan, seperti perekaman tayangan TV, tayang ulang acara live hingga seminggu ke belakang, ketersediaan konten premium dari aplikasi UseeTV Go, bahkan tersedia juga fitur karaoke.
Berdasarkan pengalamanku menggunakan data seluler, koneksi internet sering kali tidak stabil dan membuat streaming jadi macet-macet. Solusinya, aku selalu mengunduh terlebih dahulu film yang ingin aku tonton. Dengan IndiHome, tentu streaming film bisa dilakukan dengan lancar tanpa terkendala sinyal.
Bermain Game
Siapa di sini yang suka main game? Kalau internet jelek, pasti bermain game online jadi terganggu. Niat bersenang-senang dengan main game, ujung-ujungnya malah jadi bad mood. Apalagi jika sedang berada di tengah-tengah permainan, lalu mendadak buffering, kacau sudah alur game yang sedang kita mainkan. Berbicara tentang internetnya untuk gamer, IndiHome jadi jawabannya.
Oh ya, berbicara seputar game, IndiHome ternyata memiliki pusat pengembangan atlet eSport, loh! Komunitas yang bernama LEAD (Limitless eSport Academy by IndiHome) tersebut menjadi wadah bagi gamer untuk melatih kemampuannya dan mewujudkan mimpi menjadi gamer profesional.
Aktif dan Produktif Bersama IndiHome
Di era new normal ini, pengaruh internet pada kehidupan menjadi semakin tinggi. Meskipun sektor vital sudah mulai beroperasi secara offline, masih banyak lembaga pendidikan serta perkantoran yang menerapkan sistem work from home dan study from home.
Sebagai seorang blogger sekaligus mahasiswi, hari-hariku kujalani hanya di rumah saja. Selain karena efek pandemi yang masih terus berlangsung hingga saat ini, sakit kanker membuatku tak bisa bebas bepergian ke mana saja. Untungnya, mengandalkan internet, aku bisa tetap aktif dan produktif dalam menelurkan karya.
Torehan di Atas Kertas
Menjadi seorang blogger memang butuh totalitas.
Saat menulis sudah jadi rutinitas, kebutuhan akan internet pun jadi prioritas.
Karya-karya baru yang unik dan inovatif pun dapat menetas.
IndiHome menjadi pilihan tepat bagi kita untuk mengembangkan kreativitas.
Tetaplah berusaha belajar dan meningkatkan kemampuan diri, sebab sukses tak ada jalan pintas.
Jadilah diri sendiri, berkarya dengan ciri khas dan penuh identitas.
Sebab dengan adanya internet dari IndiHome, kita bisa beraktivitas tanpa batas.
Referensi:
https://indihome.co.id
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/21/pendapatan-indihome-tumbuh-242-pada-semester-i-2021
Ngakak pas baca bagian ortu nonton ftv hidayah sama jokes bapak2..
Keep writing kak
Hehehe… thank you udah baca, ya!