Beberapa minggu lalu, saya sempat kesal setengah mati karena sinyal kartu mendadak kacau-balau. Padahal, biasanya sinyalnya penuh dan internet lancar jaya. Akan tetapi, kala itu, jangankan berharap ada simbol H+ apalagi 4G di layar telepon. Sinyal Edge saja malu-malu kucing untuk muncul.
Saat internet terganggu dan saya tak bisa berbuat apa-apa, saya merenung. Keberadaan internet sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Kemudahan akses informasi disertai perkembangan teknologi yang pesat membuat kita begitu dimudahkan.
Bicara tentang internet, manusia tak pernah berpuas diri. Kita-kita yang telah menikmati jaringan 4G di Indonesia masih sering iri dengan teknologi di negara lain yang lebih canggih. Sabar dulu. Jangankan bicara tentang teknologi 5G di negara lain, internet 4G di negeri sendiri saja masih tertatih-tatih.
Saat ini, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia berkembang pesat. Berdasarkan data dari Katadata, terjadi pertumbuhan sebesar 13,3% dari tahun 2017 ke tahun 2018. Sayangnya, walaupun di kota-kota besar internet sudah cukup memuaskan, kebalikannya justru terjadi pada lokasi Indonesia yang terpencil.
Internet di Indonesia masih perlu dibenahi. Di lokasi 3T (terpencil, terluar, tertinggal), internet adalah barang mewah.
MENGAPA LOKASI TERTENTU SULIT MENDAPAT JARINGAN?
Indonesia yang seluas 1,9 juta km2 bukan hanya berupa wilayah daratan seperti lapangan bola yang mulus. Ada banyak pegunungan, hutan-hutan, jalanan naik turun dan berkelok-kelok, serta rintangan lainnya. Membangun infrastruktur yang kokoh dan stabil tidaklah mudah. Maka dari itu, masih banyak area pelosok yang tidak terjangkau jaringan komunikasi.
Setiap orang membutuhkan internet, tak terkecuali penduduk desa. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat menunjang kinerja desa ke arah yang lebih baik. Seluruh tatanan masyarakat dapat memanfaatkan internet untuk kegiatan sehari-hari. Bayangkan, penduduk di desa mendapatkan informasi yang memadai untuk memajukan wilayahnya. Bahkan, para pelajar dapat menggunakan internet untuk akses edukasi yang luas dan berbobot.
Pertanyaannya, dengan medan tempur yang sulit, kapankah internet benar-benar bisa dicicipi di pedalaman? Apakah cukup dengan menunggu pemerintah menyediakan semuanya?
MULAI LANGKAH KITA SENDIRI
Setiap masalah pasti punya solusi. Jika wilayah masih belum terkover oleh jaringan GSM, radio, kabel, maupun fiber optik, maka kita bisa memanfaatkan internet dari langit. Ya, internet dari langit itu benar-benar ada. Dalam artian bukan jatuh dari langit begitu saja, tetapi internet dari langit menggunakan teknologi satelit yang berada puluhan ribu kilometer di atas bumi.
Apa Itu Internet Satelit?
Internet satelit ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan jaringan internet pada umumnya. Spesialnya, internet satelit menggunakan parabola untuk menangkap sinyal, bukannya kabel seperti jaringan internet yang biasa kita gunakan. Di sini, antena dan piringan parabola berfungsi mengirim dan menerima sinyal. Satelitnya sendiri mengelilingi orbit, lalu meneruskan informasi yang ada pada pengguna.
Bagaimana Cara Menggunakan Internet Satelit?
Cara termudah untuk menggunakan internet satelit adalah dengan meminta layanan jasa penyedia internet satelit untuk melakukan pemasangan. Sumpah, semudah itu. Saya tidak bercanda. Akan tetapi, tentunya kita harus memilih dengan jeli karena internet satelit juga punya berbagai paket internet yang cukup mahal, sesuai dengan biaya pemasangan, pemakaian, serta pemeliharaan. Ada berbagai provider yang menyediakan internet satelit. Istilahnya, kita menyewa atau membeli alat dari penyedia tersebut. Kita juga diberi internet dengan kuota tertentu. Sayangnya, hingga saat ini, kuota internet satelit cukup mahal jika dibandingkan dengan kuota internet biasa.
0 Comments