Ekonomi Tergerus Akibat Virus
Sungguh kecil dirinya, tetapi begitu besar dampak yang dapat ia timbulkan. Sungguh abai orang-orang pada awalnya, tetapi kini semua menjaga diri agar tak bertemu dirinya. Betapa dahsyatnya ia, bisa melanglang buana ke seluruh penjuru dunia. Siapakah dirinya? Saya kira, kalian semua pasti bisa menerka.
Ialah virus corona yang lebih sering kita sebut dengan COVID-19, sebuah virus yang hampir tak kasatmata jika tak dilihat menggunakan mikroskop. Virus yang hingga tanggal 27 September 2020 telah menginfeksi lebih dari 33 juta orang di seluruh dunia ini meluluhlantakkan semua sektor kehidupan. Tak hanya kesehatan dunia yang mendapat guncangan berat, ekonomi dari semua sektor pun turut terpengaruh.
Bisa dibilang, semua sektor kehidupan jadi terganggu akibat adanya virus ini. Perekonomian tumbuh ke arah negatif, aktivitas dagang banyak yang terhenti, kawasan pariwisata jadi sepi karena tak ada wisatawan, pusat pertokoan banyak yang terpaksa ditutup, bahkan pelajar pun tak bisa lagi belajar di sekolah dan diharuskan menempuh pendidikan secara online. Tidak hanya berdampak pada perusahaan besar, pandemi pun berpengaruh terhadap UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Mencari Celah di Sela-Sela Masalah
Membuat COVID-19 lenyap seketika dari muka bumi ini merupakan hal yang berada di luar batas kemampuan kita. Oleh karena itu, kita tak boleh berlarut dalam kesedihan dan keterpurukan. Carilah celah untuk berkembang meskipun masalah sedang menimpa. Kita patut bersyukur karena tinggal di Indonesia, negara yang kaya akan sumber daya alam. Bisa dibilang bahwa Indonesia punya banyak hal yang bisa dieksplorasi.
Jika saat ini sobat sedang mencari peluang usaha yang bagus di masa pandemi, maka sobat bisa menelisik lebih dalam tentang apa sumber daya khas yang tersedia di sekitar kita. Sembari mencari rezeki, kita juga bisa memaksimalkan potensi lokal, loh. Berbisnis di tengah masa pandemi bukan menjadi hal mustahil. Tidak hanya bisnis yang menyasar konsumen dalam negeri, kita bahkan bisa membawa produk lokal hingga ke kancah internasional!
Hal ini bukannya tidak mungkin. Baru-baru ini, tepatnya pada 23 September 2020, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit, menyatakan bahwa potensi ekspor semakin terbuka usai pandemi COVID-19. Pihak Kementerian Koperasi UKM membuat berbagai kebijakan yang sangat membantu masyarakat yang bergerak di bidang UMKM, mulai dari memfasilitasi promosi, melakukan standardisasi global, hingga masih banyak lagi.
Bertahan Bahkan Cuan Berbekal Produk Lokal
Peluang berbisnis masih terbuka luas. Jika sobat bingung ingin membuka usaha di bidang apa, kamu bisa melihat beberapa pilihan di bawah ini. Apa yang saya tulis hanya secuil dari sekian banyak bidang yang bisa kita dalami. Semua bidang usaha punya kesempatan untuk berkembang. Tentunya, kita butuh kemauan dan kemampuan dalam menjual.
Meramu Jamu
Jamu, minuman tradisional khas Indonesia yang diramu dari bahan-bahan alami ini digemari banyak orang. Jamu punya potensi yang sangat besar, terutama di masa pandemi. Permintaan produk jamu tidak hanya berasal dari negeri sendiri, tetapi juga hingga ke luar negeri. Hal ini dibenarkan oleh Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, yang meminta pelaku UMKM untuk menggencarkan distribusi jamu hingga ke pasar ekspor.
Peluang menjual jamu terbuka lebar semua orang semakin peduli terhadap kesehatan, terutama semenjak pandemi merebak. Berdasarkan data dari Euromonitor 2017, nilai penjualan produk herbal di Indonesia meningkat signifikan. Jika dulunya pada 2015 tingkat impor jamu lebih tinggi daripada ekspor, maka di tahun 2019 tingkat impor dan ekspor sudah seimbang. Diharapkan agar nantinya kita bisa mencapai titik di mana ekspor jamu Indonesia lebih banyak daripada impor.
Raih Keuntungan Lewat Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan kerap dijadikan sebagai cenderamata. Biasanya, kerajinan tangan ini dipasarkan di lokasi wisata. Tak jarang banyak juga yang membuka toko khusus menjual kerajinan. Jangan menganggap remeh kerajinan tangan. Berdasarkan informasi dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor (PPEI), produk yang satu ini mengalami peningkatan ekspor tak kurang dari 10% tiap tahunnya.
Kerajinan tangan tidak hanya bisa dijadikan sebagai hiasan seperti gantungan kunci, hiasan dinding, pigura, maupun sejenisnya. Banyak juga kerajinan tangan yang punya nilai guna bagi pembeli, seperti pouch atau dompet kecil, tutup kap lampu, tempat tisu, dan lain sebagainya. Sobat yang mencari peluang ekspor handicraft ini bisa menggarap pangsa pasar internasional, sebab banyak pula warga negara lain yang tertarik dengan produk-produk Indonesia.
Ekspor Kopi yang Berapi-Api
Indonesia terkenal akan varietas tumbuhannya yang beragam, tak terkecuali untuk kopi. Bisnis kopi punya peluang yang besar, terbukti dari peningkatan ekspor kopi di masa pandemi. Bahkan, ekspor kopi Indonesia ke Mesir di awal tahun 2020 ini meningkat pesat hingga 21%. Tak terelakkan, Indonesia menjadi negara pengekspor nomor satu biji kopi ke Mesir. Nilai ekspornya mencapai 12,62 juta dolar Amerika Serikat.
Tidak hanya melakukan ekspor ke Mesir, kopi Indonesia pun melanglangbuana hingga ke Swiss. Berdasarkan penuturan Manajer Kebun Malangsari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII pada 25 September 2020 lalu, ekspor kopi dari Banyuwangi terhitung telah menyentuh angka 72 ton. Hal ini menjadi bukti bahwa ekspor kopi di tengah pandemi cukup menggembirakan.
Produk Kalbar Berkobar
Lahir dan besar di Pontianak, Kalimantan Barat, membuat saya tertarik mengulik potensi lokal di provinsi ini. Kalimantan Barat dikenal sebagai provinsi yang punya kekayaan alam melimpah, mulai dari hasil tambang hingga pertanian. Produk unggulannya sendiri terdiri dari karet, Crude Palm Oil (CPO), kelapa serta turunannya, hingga buah-buahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menjadi sektor pendorong ekonomi Kalimantan Barat.
Selain hasil pangan dan tambang, Kalimantan Barat juga unggul di segi produksi kerajinan. Didominasi tiga suku besar yakni Melayu, Dayak, serta Tionghua menjadikan provinsi yang saya tinggali ini punya keberagaman budaya yang besar. Terbukti Kalimantan Barat berhasil menelurkan beragam guci, patung kayu, pakaian khas daerah, keranjang serta tikar dari anyaman rotan, dan yang lainnya.
Teknologi Digital Jadi Kunci Agar Usaha Tidak Terpental
Saat ini, sesungguhnya kita sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Era ini ditandai dengan penggunaan teknologi sebagai kunci dalam kehidupan sehari-hari. Dampaknya, era ini tidak lagi memberdayakan tenaga kerja manusia, sebab semuanya telah tergantikan oleh robot dan komputer.
Di saat era sudah begitu maju, di manakah posisi bisnis kita saat ini? Apakah sobat masih mengandalkan penjualan secara offline dari mulut ke mulut untuk usaha yang sobat bangun? Sebenarnya, hal tersebut bukanlah metode yang salah. Akan tetapi, jika ada metode lain yang lebih baik dan bisa merambah ke pasar yang lebih luas, mengapa tidak digunakan?
Kemajuan teknologi menjadi kunci pemasaran yang lebih efektif dan efisien. Terlebih lagi, di saat pandemi, banyak orang yang memilih untuk berbelanja secara online dibandingkan langsung pergi ke toko. Untuk bisa survive, kita bisa menggunakan teknologi digital, yakni pemasaran melalui internet. Contoh nyatanya, Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Bandung Barat bisa memasarkan produknya di bidang kuliner melalui jaringan media sosial.
Contoh pemasaran menggunakan teknologi digital yakni dengan membuat website pribadi. Selain itu, agar lebih mudah, kita bisa juga memanfaatkan beragam marketplace, media sosial. Tidak hanya dengan membuat akun perusahaan, kita bahkan bisa menggunakan jasa endorse produk, loh. Tentunya pihak yang akan di-endorse sesuai dengan produk yang kita jual. Misalnya, jika kita menjual baju bayi, maka kita bisa meng-endorse influencer yang merupakan ‘mama muda’.
Produk Sudah Ada, Pemasaran Sudah Dilakukan, Kendala Baru Datang!
Bayangkan jika kita sudah punya produk yang berkualitas baik serta pemasaran yang matang. Setelah itu, konsumen berbondong-bondong datang. Masalahnya, konsumen tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi hingga sampai ke negeri tetangga! Ketidaktahuan bagaimana cara mengekspor produk menjadi momok yang menakutkan bagi para pebisnis.
Mengirim barang ke luar negeri punya alur yang cukup rumit. Belum lagi, biaya pengiriman ke luar negeri pun menjadi hal yang sensitif karena semakin mahal biaya yang dibutuhkan, maka bukan tidak mungkin calon konsumen justru menyerah dan memilih berbelanja produk di negeri sendiri. Solusinya adalah dengan memilih jalur laut sebagai jalur pengiriman, mengingat jalur udara yang jauh lebih cepat itu dipatok dengan harga yang berkali-kali lipat.
Andaikan pembeli setuju dengan biaya pengiriman, masalah selanjutnya terletak pada perizinan yang menyulitkan. Ada berbagai syarat dokumen yang harus dipenuhi. Peraturan ekspor memang cukup rumit. Setidaknya, ada 4 syarat dokumen legalitas yang dibutuhkan eksportir, seperti SIUP (Surat Izin Perdagangan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), serta NIK (Nomor Identitas Kepabeanan).
Usai memenuhi dokumen legalitas, kita juga harus menyiapkan dokumen ekspor seperti invoice, packing list, serta deretan dokumen lain yang harus diminta kepada perusahaan jasa pengiriman hingga dinas perdagangan. Masing-masing negara tujuan ekspor juga punya peraturan yang berbeda-beda. Sobat bisa mengeceknya di website resmi Kementerian Perdagangan.
Andaikata barang sudah berhasil lolos untuk ekspor, semuanya tak berhenti sampai di situ. Setelah produk kiriman berhasil tiba di tujuan, maka masih ada proses selanjutnya. Kita dihadapkan pada dua pilihan, antara meminta pembeli untuk mengambil sendiri barangnya atau barang tersebut dikirimkan melalui kurir pengiriman yang tersedia di negara tersebut. Penting bagi kita untuk memilih jasa pengiriman terbaik agar barang bisa tiba di tangan konsumen tanpa kekurangan suatu apa pun.
Keterbatasan kita secara langsung bukan menjadi penghalang bagi kita untuk mengekspor produk. Seperti kata pepatah, ada banyak jalan menuju Roma. Jika proses ekspor terlalu membingungkan sekaligus merepotkan, maka kita bisa menggunakan jasa ekspor terpercaya untuk memudahkan kita dalam ekspor produk.
Ekspor Mudah dengan Mister Exportir, Sang Master Ekspor
Berbicara tentang pengiriman produk, saat ini bertebaran jasa pengiriman produk ke dalam hingga luar negeri. Meskipun begitu, kita harus jeli dalam memilih penyedia jasa yang terpercaya. Jangan justru teriming-imingi dengan trik marketing yang luar biasa membuat kita ngiler, seperti harga super murah, atau pengiriman super kilat yang tidak masuk akal, tetapi ujung-ujungnya kita malah dikecewakan dengan kualitas yang tidak memuaskan. Parahnya lagi, jangan sampai barang pesanan pembeli justru rusak atau hilang di tengah jalan! Jika sampai seperti itu, bukannya untung, kita malah buntung dua kali lipat. Kita harus mengembalikan dana konsumen, belum lagi barang pun lenyap atau rusak sehingga tak berdaya jual lagi. Pusing, bukan?
Salah satu perusahaan yang bisa kamu lirik ialah Mister Exportir, sang master pengiriman domestik bahkan untuk ekspor sekalipun. Mister Exportir membuka jasa ekspor dan bekerja sama dengan UMKM serta supplier pabrik di seluruh Indonesia. Jasa yang ditawarkan juga meliputi jasa logistik, undername, custom clearance, serta masih banyak lagi. Dua layanan utama Mister Exportir yakni door to port (barang dikirim sampai pelabuhan atau bandara tujuan) serta door to door (barang dikirim sampai alamat tujuan). Kita tinggal memilih layanan sesuai dengan kebutuhan.
Mister Exportir yang berada di bawah naungan PT Triton Nusantara Tangguh ini menyediakan layanan berkualitas dengan harga terjangkau. Biaya yang dipatok tentu bervariasi tergantung dari jumlah serta bobot barang yang dikirim, lokasi asal, hingga lokasi tujuan. Perlu diingat, nilai invoice yang terbit di aplikasi maupun website Mister Exportir merupakan nilai estimasi. Nantinya, nilai riil atau fixed rate akan diberitahukan jika proses verifikasi selesai dilakukan. Untuk mengetahui nilai invoice ini, kita bisa mengisi export plan form di halaman resmi Mister Exportir.
Bagaimana dengan modal yang harus dikeluarkan kita sebagai pelaku usaha? Tentu kita tahu sendiri hitung-hitungannya. Biaya pengiriman puluhan bahkan ratusan kilogram dalam sekali kirim membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jika konsumen membayar terlebih dahulu, tentu hal ini bukan menjadi masalah. Akan tetapi, bagaimana jika dana baru cair jika produk tiba di tangan konsumen? Kita jadi harus ‘menalangi’ semua biaya terlebih dahulu. Jangan sampai keterbatasan dana membuat kita mengurungkan niat memperluas pasar.
Melalui Mister Exportir, kita bisa bernapas lega. Bukannya apa, tetapi Mister Exportir bersedia untuk mengeluarkan biaya operasional terlebih dahulu. Setelah pengiriman selesai dilakukan, barulah kita membayar pihak Mister Exportir. Tentunya, hal ini berlaku untuk transaksi antara penjual dengan pembeli sudah fix, ya.
Sukses Butuh Proses
Produk sudah ada, pemasaran sudah jitu, masalah pengiriman pun sudah bisa teratasi. Kini saatnya kita yang berkomitmen untuk terus melangkah maju ke depan. Sukses butuh proses, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada kalanya kita harus goyah, terjerembap, bahkan jatuh. Akan tetapi, dengan melakukan langkah yang tepat, kita pasti bisa sukses.
Buat poin demi poin, goals apa saja yang ingin dicapai. Jika kali ini bisa memasarkan produk di kota sendiri, maka kali selanjutnya harus bisa ke luar kota. Jika sudah bisa ke luar kota. Terus naikkan target. Coba pasarkan hingga ke luar provinsi. Perluas ke luar pulau, bahkan ke luar negeri.
Jika sudah punya pesanan hingga ke luar negeri, tak perlu pusing tujuh keliling. Ekspor produk tak sesulit yang ada di pikiran. Cukup gunakan jasa ekspor terpercaya, bekerja sama dengan mitra yang tepat, lalu duduk manis, maka kita sudah bisa membuat produk lokal unjuk gigi di mata dunia.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Mister Exportir. Untuk menghubungi Mister Exportir, silakan pilih cara di bawah ini:
CS: 021-2138-7185
Email: info@misterexportir.com
Alamat: Jl. Tugu Raya No. 4, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, 16451
Tag: #ekspor #potensiekspor #pengirimanbarang
Referensi:
misterexportir.com
medcom.id/ekonomi/bisnis/nbwjmVRN-mendag-minta-umkm-jamu-genjot-ekspor-di-masa-pandemi
kompas.com/food/read/2020/09/21/081000475/berapa-besar-peluang-ekspor-jamu-dan-tanaman-obat-indonesia-di-dunia-?page=all
kompas.com/read/2020/04/30/171100126/di-tengah-pandemi-ekspor-kopi-indonesia-ke-mesir-meningkat
news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5188315/di-tengah-pandemi-banyuwangi-ekspor-600-ton-kopi-ke-eropa
ukmindonesia.id/baca-artikel/98
0 Comments