-As long as you’re still breathing, what’s the matter?-

Menu

Home

Contact

My Journey

Achievements

[Resensi Lengkap] Ringkasan Buku “Belajar Goblok dari Bob Sadino: Tanpa Tujuan, Tanpa Rencana, Tanpa Harapan” – Dodi Mawardi

Apr 3, 2022 | Resensi Buku

Artikel ini berisikan tentang ringkasan lengkap dari buku “Belajar Goblok dari Bob Sadino”. Resensi buku ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada teman-teman. Aku berharap, dengan adanya resensi ini, sobat bisa memutuskan untuk membeli buku ini secara legal dan membacanya, menambah ilmu dan pengetahuan baru.

Informasi Buku

Judul: Belajar Goblok dari Bob Sadino: Tanpa Tujuan, Tanpa Rencana, Tanpa Harapan
Penulis: Dodi Mawardi
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2017
Jumlah Halaman: 290 halaman
ISBN: 978-602-04-1375-4
Kategori: Business

Isi Buku

Buku ini terbagi menjadi 4 bab, antara lain:

  1. Pendahuluan
  2. Bab 1: Hitam Putih
  3. Bab 2: Penuh Makna
  4. Bab 3: Ikhlas
  5. Bab 4: Sisi Lain
  6. Epilog

Kata Pengantar

Melalui kata pengantar, kita bisa mengetahui bahwa buku ini ditulis secara santai antara penulis dengan almarhum Bob Sadino. Bob Sadino menyatakan bahwa ia tidak ingin dilihat hanya sisi baiknya saja, sebab tiap manusia tentu ada baik-buruknya. Proses penulisan melibatkan sekitar 20 peserta, berlatarkan di rumah Bob Sadino. Bob Sadino dengan tegas menolak sebuah buku biografi, hingga jadilah buku ini.

Pendahuluan dan Pengantar

Beberapa poin yang bisa diambil dari bagian pendahuluan, antara lain:

  • Sekolah kehidupan, atau bisa dibilang jalanan, mengajarkan seseorang untuk terus praktik hingga terampil. Berbeda dari repetisi teori di sekolah formal. Apa jadinya jika tiap hari otak hanya diisi informasi basi? Tentulah tidak bisa diajak berpikir jernih.
  • Ada belenggu yang mencengkram banyak orang, yakni rasa takut (tidak mampu berbuat apa pun), terlalu banyak berharap (kita harus membebaskan diri dari harapan agar bisa sukses), dan belenggu pikiran sendiri (terlalu banyak pikiran).
  • Jika ingin menjadi pengusaha, maka terjun saja. Untuk menjadi pengusaha, butuh kemauan, tekad kokoh, keberanian mengambil peluang, tahan banting, tidak mudah cengeng saat gagal, dan tentunya harus bersyukur kepada Tuhan.
  • Dalam struktur SDM, ada beberapa tingkatan. Tingkat pertama (lapisan bawah) yaitu golongan pekerja dengan jumlah besar, tetapi kemampuannya terbatas. Tingkat kedua adalah kaum profesional, tetapi masih digaji. Tingkat ketiga ialah kelompok entrepreneur, pengambil risiko, serta pemimpin bisnis.
  • Alasan wirausahawan lebih maju daripada masyarakat umum, sebab entrepreneur selalu melihat lebih awal peluang usaha yang ada. Mereka juga gemar mengambil risiko, punya ciri pandang visioner, inovatif, punya sifat kepemimpinan, pemikir yang bebas, dan pekerja keras.
  • Cara membangun kewirausahaan di lingkungan organisasi, kelompok, maupun bangsa: Sifat kewirausahaan butuh melalui proses panjang, tetapi perlu diingat bahwa tidak hanya diperoleh dari usaha keluarga. Membangun wirausaha bisa melalui sistem pendidikan, memanfaatkan jaringan, bisa juga ditumbuhkan pemerintah melalui program.

Bab 1: Hitam Putih

Pada bab 1, terdapat beberapa sub-bab, antara lain:

  1. Anak guru
  2. Awalnya sebal dengan atasan
  3. Inspirasi ayam
  4. Dagang telur dengan sekuntum anggrek
  5. Street smart lebih hebat daripada pintar sekolahan

Beberapa poin yang bisa diambil dari bab 1, antara lain:

  • Bob Sadino terlahir pada 9 Maret 1933 dari pasangan Jawa yang hijrah ke Sumatera. Setahun kemudian, Bob Sadino diboyong ke Jakarta. Sang ayah merupakan seorang guru, lalu menjadi kepala sekolah. Bob Sadino hidup berkecukupan dan mendapat pendidikan.
  • Bob Sadino mulai bekerja selepas SMA. Ia bahkan bekerja di Eropa. Bob Sadino akhirnya pulang ke Indonesia untuk menikah. Hidup mapannya ditinggalkan. Ia memulai semuanya dari nol. Bob Sadino menjadi pionir di bidang bisnis telur ayam negeri dan teknologi tanaman hidroponik di Indonesia.
  • Street smart adalah modal yang sangat penting. Pintar dari jalanan mengajarkan kita satu hal, yakni lakukan saja. Tidak ada teori atau pikiran negatif.

Bab 2: Penuh Makna

Pada bab 2, terdapat beberapa sub-bab, antara lain:

  1. Manajemen “Gila” ala Bob Sadino (baru).
  2. Manajemen kekeluargaan unik
  3. Manfaatkan orang lain.
  4. Seleksi Pegawai Jalanan (baru).
  5. Ngapain kerja keras?
  6. Ciptakan pasar bukan mencarinya
  7. Konsumen adalah paspor menuju sukses
  8. Kenapa Kem Chick tidak buka cabang?
  9. Percaya dan biarkan anak buah berbuat salah
  10. Memutuskan tidak ikut mengambil keputusan
  11. Fokus di agribisnis
  12. Tidak mau berpartner
  13. Sekolah racun
  14. RBS
  15. Bisnis bisa perbaiki ekonomi

Beberapa poin yang bisa diambil dari bab 2, antara lain:

  • Menurut pakar, manajemen terdiri dari 4 unsur, yakni perencanaan, pengorganisasian, kegiatan, dan pengawasan. Tidak lupa ditambah dengan evaluasi.
  • Bob Sadino sengaja membatasi keluarga dalam urusan bisnis. Keduanya dipisah. Manajemen ini akan menghindarkan kita dari keretakan keluarga.
  • Kepercayaan pada anak buah, melepaskan keputusan kepada anak buah merupakan bentuk desentralisasi bisnis yang sangat luar biasa.
  • Bob Sadino tidak pernah membuka lowongan pekerjaan. Ia justru merekrut pegawai dengan cara jalanan. Mereka dapat bekerja dengan syarat mau terus bekerja dan belajar. Tiap pekerja di perusahaan Bob Sadino pernah mengalami pekerjaan dari level terendah, tujuannya yakni supaya pekerja punya tanggung jawab yang besar terhadap seluruh tugas dan memahami tugas koleganya. Semua jabatan bahkan dipilih oleh karyawan sendiri, sebab mereka tahu di mana mereka dapat mengembangkan kemampuan.
  • Bagi Bob Sadino, tidak ada kerja cerdas atau kerja keras. Yang ada hanya lakukan saja lalu nikmati.
  • Jika ingin menjadi market leader, pengusaha harus mampu menciptakan pasar. Beberapa caranya yakni dengan menjadi yang pertama, menjadi berbeda, dan menjadi yang terbaik.
  • Sebaik apa pun kualitas produk, semua akan sia-sia jika tak sesuai dengan harapan konsumen. Ingat, bukan berarti konsumen bisa seenaknya.
  • Bob Sadino membagi perjalanan bisnis ke dalam 3 bagian waktu, yakni 10 tahun pertama (penjajakan bos dan anak buah), 10 tahun kedua (masa tahu sama tahu), dan 10 tahun ketiga (masa desentralisasi penuh).
  • Bob Sadino tak ragu mundur dari perusahaan, sebab ia membangun usahanya dari kecil, merekrut karyawan dari awal, terbuka pada anak buah, tak segan mengajari anak buah berbisnis, percaya pada anak buah, dan berserah total.
  • Hal yang diyakini Bob Sadino saat berpartner: hubungan bisa berubah buruk akibat bisnis, pasti akan berakhir bubar, memancing sifat serakah, dan sering timbul prasangka di antara kedua pihak.
  • Bob Sadino menganggap sekolah adalah racun, menghambat keberanian orang untuk bertindak bebas. Hal ini karena sekolah sudah memberi teori, sementara praktik biasa selalu berbeda.
  • Di kampus, orang biasa mendapat teori dan sedikit praktik. Keterbalikannya, orang jalanan langsung praktik, bahkan tanpa teori. Orang yang sudah jago biasa akan meningkatkan diri jadi profesional. Profesoinal akan mencari teori yang menyempurnakan keahlian.

Bab 3: Ikhlas

Pada bab 3, terdapat beberapa sub-bab, antara lain:

  1. Berbisnis mencari rugi
  2. Memilih tidak punya tujuan
  3. Rencana sama dengan bencana
  4. Tidak pernah berharap
  5. Jangan memfotokopi saya
  6. Modal intangible jauh lebih penting
  7. Emang gue pikirin
  8. Kosongkan diri sebelum belajar, Goblok!
  9. Tidak pernah pelit bagi ilmu
  10. Mau berhasil? Cari kegagalan sebanyak-banyaknya

Beberapa poin yang bisa diambil dari bab 3, antara lain:

  • Siapa pun orangnya, jika zona nyaman terganggu maka akan bereaksi negatif. Maka dari itu, kita perlu menyingkirkan belenggu di otak kita. Berpikirlah merdeka, bebas, dan terbuka.
  • Dengan adanya tujuan, maka orang hanya tertuju pada satu titik. Ia tak akan berusaha mendapat hasil yang lebih dari tujuannya. Dengan tidak tertekan oleh tujuan, kita bisa bergerak bebas.
  • Rencana yang dibuat matang maka akan tertunda lama pelaksanaannya. Ia akan kalah cepat dari orang lain.
  • Beberapa efek negatif berharap: menimbulkan keinginan yang terlalu banyak, bisa jadi kecewa, dan menutup alternatif dalam memotivasi diri.
  • Modal intangible adalah hal penting, yang terdiri dari: kemauan jadi pengusaha, komitmen, berani ambil peluang, tahan banting, dan selalu bersyukur.
  • Bagi Bob Sadino, semakin goblok seseorang, maka ia akan belajar semakin banyak. Jika gelas sama-sama kosong, maka ilmu dapat tertampung dengan baik.
  • Semakin banyak memberi, semakin banyak kita menerima. Semakin banyak kegagalan, semakin banyak kemungkinan berhasil. Kegagalan yang sesungguhnya terjadi saat kita berhenti mencoba.

Bab 4: Sisi Lain

Pada bab 4, terdapat beberapa sub-bab, antara lain:

  1. Untung masih pakai celana
  2. Keluarga adalah segalanya
  3. Mendidik anak? Biarkan saja
  4. Iqra itu bukan hanya membaca
  5. Doa saya, “Semoga masuk neraka!”
  6. Di depan Kakbah hanya bisa tersenyum
  7. Menyebalkan tapi menarik
  8. Menuju Wisdom

Beberapa poin yang bisa diambil dari bab 4, antara lain:

  • Keluarga adalah segalanya. Jika salah satu anggota tidak disenangkan, misalnya suami tidak menyenangkan istri, maka hal itu bisa berdampak pula pada anak.
  • Anak punya dunia sendiri. Kita tak punya hak mengusik dunianya. Kita hanya bisa menyediakan apa yang mereka butuhkan.
  • Membaca adalah salah satu kunci sukses. Dengan bacaan, kita akan punya wawasan.
  • Pada tahap awal hidup manusia (usia 30-40 tahun), kita sering mendapat tekanan batin karena pandangan yang tak sesuai keinginan. Selanjutnya, di usia 40-60 tahun, kita merasa hidup menjadi abu-abu, ada hal benar yang bisa dianggap salah dan sebaliknya. Terakhir, di usia 60 tahun ke atas, kita akan membiarkan semuanya mengalir begitu saja, ikhlas.

Kesimpulan Buku

Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang bisnis, tidak terbatas hanya pada para calon pebisnis. Ada banyak ilustrasi kisah dari Bob Sadino yang turut memperkaya isi buku ini. Akhir kata, buku ini merupakan buku yang tepat untuk menambah wawasan dan sudut pandang kita terkait cara jitu dalam berbisnis.

About Me

Seorang pecinta kata dan nada. Telah berkecimpung di dunia kepenulisan selama 10 tahun. Seluruh isi blog ini merupakan buah pikirannya.

What Are You Looking For?

Yuk Bantu Aku Sembuh dari Kanker!

Donasi HANYA via rekening:
BNI a.n. Vivi Yunika 0637-207-898
BCA a.n. Vinny Marviani 4971-489-141
Dan melalui link kitabisa.com/bantuvivisembuh Donasi Kanker

Category

Day by Day

Member of:

1 Comment

  1. Ahmad fajar ramadhan

    Sukses selalu bob Sadino,

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published.