Tahun 2020 baru saja berlalu. Bahkan, baru seminggu berjalan sejak kita memasuki tahun 2021. Jadi, bagaimana? Ada hal yang berubah signifikan? Sejak setahun terakhir ini, kehidupan kita memang jauh berbeda dari yang sebelumnya. Akibat pandemi COVID-19, bisa dibilang semua negara mengalami penurunan ekonomi, tak terkecuali di Indonesia.
Mulai dari perusahaan-perusahaan raksasa hingga usaha kecil, semuanya ikut terpuruk akibat pandemi. Banyak karyawan yang harus mengalami pemutusan hubungan kerja. Tak sedikit pula perusahaan yang gulung tikar akibat enggak mampu membayar biaya operasional dan terus mengalami defisit. Intinya, kita semua susah. Kalau beberapa tahun lalu pekerjaan masih lancar jaya, saat ini semua jadi tersendat-sendat.
Meskipun sudah cukup lama semenjak pertama kali muncul, pandemi belum saja mereda. Setiap harinya, kasus COVID-19 mengalami peningkatan. Kalau sudah begini, kita harus bagaimana? Kapan lagi ekonomi bisa kembali bersemi? Walaupun keadaan stagnan dan tak ada perubahan, perut tetap butuh untuk diisi. Berharap semua akan berubah dalam satu kedipan mata? Sia-sia. Tak cukup hanya menunggu dan berpangku tangan, kita harus berusaha.
Sudah berusaha semaksimal mungkin agar memperoleh penghasilan, namun tetap saja belum cukup? Di era yang serba sulit ini, kita memang harus memanfaatkan celah demi celah supaya bisa cuan. Kalau teman-teman masih belum kepikiran mau bagaimana, sini aku bisikkan ketikkan gerbang yang menjadi kunci sukses bagi kita.
Teman-teman sadar enggak, sih, kalau sebenarnya ada ‘benda’ superpower yang kita gunakan setiap hari? Ada banyak sekali hal yang bisa kita lakukan melalui dirinya. Di kehidupan sekarang, kita tak bisa lepas darinya. Dia sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, sang penghubung antara kita dengan beragam hal yang tak terbatas jumlahnya. Apakah dia?
Internet.
Ya, jawabannya adalah ‘internet’. Dengan menggunakan internet, kita bisa melakukan hal-hal dengan jauh lebih mudah, bahkan murah. Kehadiran pandemi membuat pelaku ekonomi terdorong untuk memperluas bisnis secara online. Selain lebih aman daripada harus bertatap muka secara langsung, penggunaan internet jauh lebih simpel dan mampu menjangkau konsumen yang lebih luas. Kita pun bisa sukses dengan cara baru, tak harus tatap muka melulu!
Pemanfaatan internet ini juga bukan sembarangan, gaes. Pasalnya, dari 273 jutaan penduduk Indonesia, sebanyak 193,7 juta penduduk sudah menggunakan internet. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Umum APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). Data tahun 2020 ini masih baru dan segar. Ternyata, internet memang menjadi tempat yang tepat dan punya banyak calon konsumen yang bisa ditargetkan.
Kalau mau diadu dengan hal lain, rasanya internet menjadi sang jawara. Bermodalkan internet, kita punya banyak peluang untuk memperoleh penghasilan, seperti menjual barang atau jasa. Tentunya, selain butuh internet, kita juga butuh produk yang mau dijual atau skill supaya bisa melakukan hal tertentu. Contohnya nih, kita bisa berjualan barang secara online, membuka kursus via internet, menawarkan jasa berbasis digital, bahkan hingga menjadi blogger atau vlogger. Wow, banyak banget, ya!
Berjualan produk secara online menjadi kegiatan yang bisa dilakukan dengan mudah, bahkan bagi pemula sekalipun. Cukup bermodalkan barang, kita bisa menjualnya di internet. Beberapa produk yang laku di pasaran yakni berupa pakaian, makanan, serta alat tulis. Teknisnya seperti apa? Teman-teman bisa memajang produk di media sosial, marketplace, bahkan membuat website untuk memasarkan produk.
Sejak beberapa waktu lalu, aku mulai menjual barang second pribadi di internet. Selain mengurangi isi lemari, aku pun bisa mendapatkan uang dari hasil jualan. Dalam berbisnis barang bekas, kita memang harus jeli dan jangan asal jual. Perhatikan kualitas barang yang mau dijual. Jangan sampai tidak layak pakai lagi, ya! Setelah itu, fotolah produk sebaik mungkin, berikan deskripsi yang detail. Pasang harga yang rasional sehingga konsumen tertarik.
Punya skill di bidang tertentu? Kita juga bisa menggunakan internet untuk membuka kursus online, loh! Misalnya, kalau jago menulis dan punya banyak portofolio, kita bisa membuka kelas kepenulisan. Jika dulunya mengajar les via tatap muka, alihkan menjadi online lewat video call, chat, atau bahkan dengan menggunakan website.
Mahir mendesain, membuat program komputer, atau menulis? Jual saja keahlian yang kita miliki! Langkah awalnya, coba mulai bergabung ke komunitas freelancer. Di sana, ada banyak klien yang membutuhkan jasa desain, programming, copywriting, dan lain sebagainya. Selain bergabung di dalam komunitas, kita juga bisa membuat website sendiri yang lebih fleksibel dalam menampilkan semua portofolio kita.
Sama-sama merupakan content creator, perbedaan vlogger dan blogger terletak pada wujud karya yang dihasilkan. Kalau blogger menghasilkan tulisan, maka vlogger menghasilkan karya berupa video. Biasanya, sih, para vlogger menggunakan platform YouTube. Selain mengandalkan iklan dari YouTube Ads, vlogger juga sering menyelipkan iklan dari sponsor ke dalam pembahasan video mereka.
Berbeda dari vlogger yang tampil di depan kamera dan identik dengan kata ‘berkelana’, untuk menjadi blogger kita hanya perlu membutuhkan perangkat serta kreativitas dalam menulis. Selebihnya, kita bisa meriset materi dari internet dan menuangkan ide-ide di pikiran kita untuk dijadikan tulisan.
Lalu, bagaimana blogger bisa mendapat penghasilan? Zaman sekarang, sepertinya vlogger terdengar lebih berjaya. Dikenal di sana-sini, endorse melimpah. Bagaimana dengan nasib blogger? Apakah pekerjaan sebagai blogger masih menjanjikan? Nah, di sini aku akan bahas lebih detail tentang langkah baru sukses lewat internet sebagai seorang blogger, ya!
Ada banyak cara blogger memperoleh penghasilan. Yuk, simak beberapa contohnya!
Sama seperti vlogger, para blogger juga bisa menyisipkan iklan di website-nya. Kita bisa memasang banner iklan di bagian sidebar blog secara manual maupun menggunakan fasilitas dari Google AdSense. Tentunya, penghasilan yang kita dapatkan bergantung kepada traffic blog. Semakin ramai, tentu semakin besar kemungkinan iklan akan diklik.
Selain memasang banner iklan, kita pun bisa menerima sponsored post. Dengan mengulas produk atau jasa klien, kita bisa berpromosi sembari mendapatkan penghasilan. Kerennya lagi, terkadang, ada sponsored post yang memberikan blogger kesempatan untuk meliput suatu hal di daerah tertentu dengan tanggungan biaya penuh. Menarik sekali, bukan?
Jangan keburu takut dan berkecil hati mendengar kata lomba. Meskipun banyak pesaing, mengikuti lomba punya banyak keuntungan sendiri. Pertama, kita bisa mengasah kemampuan menulis yang dimiliki. Kalau menurut kita sendiri, tulisan kita sudah bagus, apa pembaca juga merasakan hal yang sama? Dengan mengikuti lomba, kita terus berlatih agar bisa membuat tulisan yang berbobot sekaligus menarik.
Selain itu, kalau lomba yang diikuti ‘nyantol’, kita pun mendapatkan hadiah yang umumnya berupa uang tunai. Nominalnya tentu bervariasi tergantung masing-masing penyelenggara. Terkadang, ada juga lomba yang memberi hadiah bukan berupa uang, tetapi berupa barang. Bayangkan, jika kita memenangkan produk, nantinya kita bisa membuat konten baru berupa review. Sungguh suatu keuntungan yang berkelanjutan.
Berdasarkan pengalamanku sejauh ini, sih, hasil jerih payah lomba kalau dikumpulkan itu juga tidak sedikit, loh. Lumayan, uang hasil lomba bisa kutabung lagi untuk biaya check up rutin yang biayanya mencapai belasan juta sekali scan. Maklum, sejak terkena kanker, aku berusaha semaksimal mungkin untuk memanfaatkan potensi dan hobi yang kumiliki demi mendapat penghasilan tambahan.
Selain review produk, membuka jasa iklan, serta ikut lomba menulis, kita juga bisa mengikuti program afiliasi. Dengan link afiliasi, kita mempromosikan produk dari suatu perusahaan. Saat ada yang melakukan klik pada tautan yang sudah dipasangi afiliasi, kita akan mendapatkan komisi dari transaksi yang ada.
Jangan meremehkan metode afiliasi! Ada banyak perusahaan yang menawarkan program afiliasi. Kita cukup bergabung dan mendapat keuntungan yang besar. Contohnya, di website penyedia domain dan hosting Qwords.com, kita bisa mendapatkan keuntungan 70% dari program afiliasi hosting.
Sudah tergiur dengan dunia online yang penuh akan peluang? Sabar, sobat. Modal tekad kuat saja belum cukup. Kita butuh persiapan yang lebih matang, yakni website yang bisa mewadahi semua aktivitas online kita. Jangan sampai ide menulis sudah bermunculan, klien telah berdatangan, kita malah terkendala dengan website yang lambat dan banyak masalah. Oleh karena itu, kita perlu memilih hosting dengan jeli.
Berdasarkan sepengetahuanku, mencari hosting Indonesia yang berkualitas itu bukan mustahil, kok. Kalau teman-teman masih bingung dan mencari-cari penyedia layanan hosting yang cocok, ayo berkenalan dengan Qwords. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2005 ini sudah dipercaya oleh lebih dari 45.000 orang dari berbagai kalangan, baik dalam pembuatan website company maupun pribadi. Bagi yang mencari hosting murah, Qwords menjadi pilihan yang tepat. Soalnya, kita bisa mendapatkan paket hosting mulai dari harga yang sangat terjangkau, yakni Rp14.500,00 untuk layanan Cloud Hosting-nya.
Apa pun masalah yang sedang dihadapi, kita tak boleh berlarut di dalamnya. Memulai tahun yang baru, kita mulai juga awal baru dengan langkah-langkah yang lebih jitu. Ada banyak peluang yang bertebaran, termasuk peluang menghasilkan keuntungan melalui internet. Asal kita mau mencoba dan berusaha, kita pasti bisa! Selamat meraih sukses lewat internet!
Referensi:
kompas.com/tren/read/2020/12/18/100600765/pandemi-belum-berakhir-bagaimana-perekonomian-indonesia-pada-2021-?page=all
teknologi.bisnis.com/read/20201110/101/1315765/apjii-1967-juta-warga-indonesia-sudah-melek-internet
Sungguh menginspirasi sekali tulisannya. 👍🏼
I would like to thnkx for the efforts you have put in writing this blog. I am hoping the same high-grade blog post from you in the upcoming also. In fact your creative writing abilities has inspired me to get my own website now. Really the blogging is spreading its wings quickly. Your write up is a good example of it. Kirk Prada